Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Apakah Orang Kafir Diperintahkan Untuk Puasa Juga

0 comments

Puasa merupakan bentuk ibadah yang sudah lama Allah SWT syariatkan kepada manusia, jauh sebelum Rasulullah SAW diutus ke muka bumi. Bersama dengan shalat dan zakat, ibadah puasa adalah ibadah yang menjadi pondasi dari setiap agama yang Allah SWT turunkan. Karena itu ketika Allah SWT menurunkan perintah wajibnya puasa kepada umat Islam, terselip informasi bahwa sebenarnya ibadah puasa ini sudah pernah diwajibkan pula kepada umat terdahulu. Meski dengan beberapa perbedaan dalam detail aturannya. 

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
(QS. Al- Baqarah : 183). 

Kita bisa melihat bahwa dahulu Nabi Daud as mendapat perintah puasa yang wajib dijalankan sebagai
ibadah pokok selain shalat. Namun aturannya adalah dengan sehari puasa dan sehari tidak. Sedangkan Maryam, ibunda Nabi Isa kita dapati puasanya adalah tidak makan, tidak minum dan tidak berbicara. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: `Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini`.
(QS. Maryam : 26). 

Sedangkan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW, maka aturan puasa wajibnya adalah para bulan Ramadhan mulai terbit fajar hingga matahari terbenam. Selam itu mereka tidak boleh makan, minum atau hubungan badan dengan istri. Tapi boleh bicara namun disunnahkan untuk menjaga lisan. Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda . Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(QS. Al-Baqarah : 185).

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma`af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
(QS. Al-Baqarah : 187). 

Dari sini kita tahu bahwa hampir setiap agama memiliki ibadah puasa yang beraneka ragam. Bahkan agama bumi pun juga mengenal jenis-jenis puasa. Namun buat kita umat Islam, hanya yang sesuai dengan aturan nabi saja yang dibolehkan bagi kita untuk mengerjakannya. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab

Sumber :

Buku : Fiqih Puasa
pengarang : Ahmad Sarwat
Share this article :

Post a Comment

 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved