Dia bukan sosok terkenal di masyarakatnya, di hidup di jaman Rasullah SAW. Namun tidak pernah berjumpa dengan sang Nabi. Namun di balik kesederhanaannya dia ternyata Amat Fenomenal di langit, Karena kesolehannya. Rasullah SAW menyebutnya sebagai Tabiin atau pengikut yang terbaik. Dialah Uwais Al Qarni.
Nama lengkapnya adalah Uwais bin Amir bin Juzin al Qarni Al Murodi Al Yamani. Dia berasala dari suku Korn di yaman yang berada di sebelah selatan Saudi Arabia. Tidak ada yang istimewa dalam kehidupannya dia adalah orang biasa yang sehari-hari berdagang dan mengembala Unta. Saat islam mulai menyebar ke seluruh wilayah Arab. Rasulullah SAW juga mengutus beberapa sahabat untuk menyerukan islam ke yaman. melalui utusan Rasulullah SAW inilah Uwais tercatat menerima islam sebagai keyakinan barunya. Kesungguhannya mempelajari islam membuktikan kecintaannya terhadap agama yang di bawah Rasulullah SAW.
Hari-hari berikutnya Uwais menjalani hidup dengan islam sebagai nafas barunya. Meski terpisah ribuan kilometer dengan Rasulullah SAW, Dia selalu menunaikan SUnnah nabinya. Jarak yang jauh antara dia dan nabi tak menghilangkan hasratnya untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Dia bahkan ingin segera ke madinah untuk menemani perjalanan jihad Rasullah SAW. Tapi ia harus menahan keinginan besarnya tersebut. Ibunda yang telah lanjut usia hanya bisa mengantungkan hidupnya pada putra tercinta Uwais Al Qarni. Uwais memendam hasratnya dan memilih untuk membaktikan dirinya pada sang ibu, dengan penuh sabar dan cinta uwais memenuhi kebutuhan ibunya.
Sang bunda yang mengetahui keinginan anaknya akhirnya merestui uwais untuk bertatap wajah dengan Rasulullah SAW. Dengan bekal seadanya uwais pun berangkat menemui sang Rasul yang sangat di rindukannya. Kecintaannya pada sang nabi membuatnya mampu mengalahkan perjalanan yang dia lalui. Hingga akhirnya dia pun tiba di Madinah Al Munawaroh. Harapannya untuk bertemu dengan Sang Rasul hilang seketika saat mengetahui Rasulullah SAW sedang tidak berada di Madinah. Uwais pun harus bergegas pulang ke yaman untuk membaktikan diri pada ibundanya.
Melalui wahyu Rasululah SAW mengetahui kedatangan Uwais ke madinah yang hendak menemuinya. Rasulullah pun menceritakan sosok Uwais kepada Para sahabat. Inilah yang membuat Uwais menjadi terkenal. Keberadaan Uwais terus di cari bahkan hingga memasuki ke khalifahan Umar Bin Khattab.
Sejak saat itu uwais menjadi seorang yang dikenal di masyarakatnya, banyak orang yang mencarinya untuk meminta doa. Namun Uwais memilih untuk hidup tidak terkenal, dia mengasingkan diri dan hidup ke dalam kesederhanaan. Sejarah tidak mencatat tentang keberadaan Uwais. Setiap ketenaran menghampirinya. Uwais di riwayatkan kembali berpindah tempat mengasingkan diri. Sejarah mencatat dia terakhir kali bermukim di Kuffah di zaman ke Khalifahan Ali Bin Abi Thalib.
Bulan syafar tahun 37 H terjadi perang sipil yang melibatkan 2 kubu Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Di peperangan ini kehadiran Uwais kembali di catat sejarah dia datang untuk terlibat dan menggenapi pasukan yang berbaiat kepada Khalifah Ali. Di peperangan ini Uwais AL Qarni menemui ajalnya sebagai seorang yang Sahid.
Uwais AL Qarni meninggalkan dunia Untuk Rasulullah SAW yang amat di rindukannya. kesolehannya yang di perbincangkan di langit terdengar sampai ke telinga bumi hingga saat ini. Kisahnya tetap hidup dan memberikan banyak hikmah serta pelajaran kepada seluruh Umat manusia.
Nama lengkapnya adalah Uwais bin Amir bin Juzin al Qarni Al Murodi Al Yamani. Dia berasala dari suku Korn di yaman yang berada di sebelah selatan Saudi Arabia. Tidak ada yang istimewa dalam kehidupannya dia adalah orang biasa yang sehari-hari berdagang dan mengembala Unta. Saat islam mulai menyebar ke seluruh wilayah Arab. Rasulullah SAW juga mengutus beberapa sahabat untuk menyerukan islam ke yaman. melalui utusan Rasulullah SAW inilah Uwais tercatat menerima islam sebagai keyakinan barunya. Kesungguhannya mempelajari islam membuktikan kecintaannya terhadap agama yang di bawah Rasulullah SAW.
Hari-hari berikutnya Uwais menjalani hidup dengan islam sebagai nafas barunya. Meski terpisah ribuan kilometer dengan Rasulullah SAW, Dia selalu menunaikan SUnnah nabinya. Jarak yang jauh antara dia dan nabi tak menghilangkan hasratnya untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Dia bahkan ingin segera ke madinah untuk menemani perjalanan jihad Rasullah SAW. Tapi ia harus menahan keinginan besarnya tersebut. Ibunda yang telah lanjut usia hanya bisa mengantungkan hidupnya pada putra tercinta Uwais Al Qarni. Uwais memendam hasratnya dan memilih untuk membaktikan dirinya pada sang ibu, dengan penuh sabar dan cinta uwais memenuhi kebutuhan ibunya.
Sang bunda yang mengetahui keinginan anaknya akhirnya merestui uwais untuk bertatap wajah dengan Rasulullah SAW. Dengan bekal seadanya uwais pun berangkat menemui sang Rasul yang sangat di rindukannya. Kecintaannya pada sang nabi membuatnya mampu mengalahkan perjalanan yang dia lalui. Hingga akhirnya dia pun tiba di Madinah Al Munawaroh. Harapannya untuk bertemu dengan Sang Rasul hilang seketika saat mengetahui Rasulullah SAW sedang tidak berada di Madinah. Uwais pun harus bergegas pulang ke yaman untuk membaktikan diri pada ibundanya.
Melalui wahyu Rasululah SAW mengetahui kedatangan Uwais ke madinah yang hendak menemuinya. Rasulullah pun menceritakan sosok Uwais kepada Para sahabat. Inilah yang membuat Uwais menjadi terkenal. Keberadaan Uwais terus di cari bahkan hingga memasuki ke khalifahan Umar Bin Khattab.
Sejak saat itu uwais menjadi seorang yang dikenal di masyarakatnya, banyak orang yang mencarinya untuk meminta doa. Namun Uwais memilih untuk hidup tidak terkenal, dia mengasingkan diri dan hidup ke dalam kesederhanaan. Sejarah tidak mencatat tentang keberadaan Uwais. Setiap ketenaran menghampirinya. Uwais di riwayatkan kembali berpindah tempat mengasingkan diri. Sejarah mencatat dia terakhir kali bermukim di Kuffah di zaman ke Khalifahan Ali Bin Abi Thalib.
Bulan syafar tahun 37 H terjadi perang sipil yang melibatkan 2 kubu Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Di peperangan ini kehadiran Uwais kembali di catat sejarah dia datang untuk terlibat dan menggenapi pasukan yang berbaiat kepada Khalifah Ali. Di peperangan ini Uwais AL Qarni menemui ajalnya sebagai seorang yang Sahid.
Uwais AL Qarni meninggalkan dunia Untuk Rasulullah SAW yang amat di rindukannya. kesolehannya yang di perbincangkan di langit terdengar sampai ke telinga bumi hingga saat ini. Kisahnya tetap hidup dan memberikan banyak hikmah serta pelajaran kepada seluruh Umat manusia.
Jika anda kesulitan download atau ingin koleksi semua video khalifah trans 7 di atas silahkan hubungi kami di no Hp 087-839-793530 Inysa Allah Kami bantu kirimkan dalam bentuk DVD ke alamat sahabat online. Total lebih dari 50 video.
Sumber : Khalifah Trans7
Post a Comment