Abu Bakar memperoleh kekuatan batinnya itu dengan berteladan kepada Rasulullah. Di samping kenyataan rohani ini, kenyataan sosial juga besar pengaruhnya dalam kehidupan setiap umat atau bangsa, dan setiap umat merasa bangga terhadap dirinya, dengan percaya kepada kekuatan sendiri. Mereka merasa, bahwa mereka mempunyai kewajiban menyimpan suatu risalah, suatu pesan kepada dunia, dan dunia pun wajib menyambut risalahnya itu. Seperti halnya dengan umat ini, tak ada suatu kekuasaan dan kekuatan betapapun besarnya yang boleh merintangi jalannya.
Kedua kenyataan ini, rohani dan sosial, saling mengisi. Pada setiap zaman dan umat ada suatu dasar untuk mengambil hati bangsa-bangsa lain yang dengan penuh semangat menyambut kedua kenyataan itu dan demi berhasilnya risalah yang mengajak bangsa-bangsa itu. Lebih-lebih yang demikian ini apabila dasar risalahnya bertujuan memberantas kezaliman, memelihara keadilan yang didasarkan pada persamaan antara sesama manusia. Berapa sering sudah sebuah kedaulatan berdiri atas dasar itu juga dalam berbagai kurun sejarah dan berapa sering pula imperium demikian itu mengalami kehancuran karena ia sudah menyimpang dari jalur yang sebenarnya. Oleh karena itu penyimpangan demikian ini oleh pihak lawan dijadikan senjata untuk mengadakan perlawanan.