Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Memasuki situasi yang serba sulit

0 comments

Oleh Abu Bakar kata-kata terakhir itu diulang-ulang, yang sekaligus ketika pertama kali disampaikan telah memberi kesan dalam hati orang-orang Ansar yang keras, yang merasa khawatir sekali dengan situasi demikian. Maka ketika itu al-Hubab bin al-Munzir bin al-Jamuh berdiri:
"Saudara-saudara Ansar!" katanya. "Hendaklah kita pertahankan hak kita. Orang-orang akan berada di belakang kita. Tak akan ada yang berani menentang kita dan orang tak akan menjalankan suatu keputusan tanpa meminta pendapat kita. Kekayaan dan kehormatan ada pada kita, begitu juga jumlah orang. Kita punya pertahanan dan pengalaman, kekuatan dan kesiagaan. Orang hanya akan melihat apa yang kamu
perbuat. Janganlah kamu berselisih, agar pendapat kita tidak terpecah belah, kekuasaan kita tidak pula goyah. Kemauan mereka hanya seperti yang sudah kalian dengar. Sekarang Saudara-saudara, dari kami seorang amir dan dari Tuan-tuan seorang amir."

Begitu Hubab berhenti bicara Umar bin Khattab segera berdiri yang sejak tadi hanya menahan diri tidak bicara, sebab mematuhi perintahAbu Bakar seraya katanya:
"Bah! Jangan ada dua kemudi dalam satu perahu. Orang-orang Arab tidak akan mau mengangkat kamu sedang nabinya bukan dari kalangan kamu. Tetapi mereka tidak akan keberatan mengangkat seorang pemimpin selama kenabian itu dari kalangan mereka. Alasan dan kewenangan kami sudah jelas buat mereka yang masih menolak semua itu. Siapakah yang mau membantah kewenangan dan kepemimpinan Muhammad sedang kami adalah kawan dan kerabat dekatnya kecuali buat orang yang memang cenderung hendak berbuat batil, berbuat dosa dan gemar mencari-cari malapetaka!" 
Ucapan Umar itu dibalas oleh Hubab:
"Saudara-saudara Ansar! Tetaplah kalian bertahan dan jangan mendengar kata-kata orang ini dan kawan-kawannya, kalian akan kehilangan hak kalian. Kalau mereka menolak tuntutan kita, kita keluarkan mereka dari negeri ini, dan kekuasaan kita ambil dari mereka. Dalam hal ini kalian lebih berhak daripada mereka. 

Dengan pedang kalianlah orang yang tadinya tak beragama itu telah menerima agama ini. Saya tongkat lagi senjata. Demi Allah, kalau perlu biar kita yang memulai peperangan."
Mendengar ancaman itu Umar membalas: "Mudah-mudahan Allah memerangi kamu."
"Bahkan kaulah yang harus diperangi," kata Hubab lagi.
Kata-kata terakhir ini sudah merupakan ancaman yang sangat berbahaya. Jika di pihak Hubab kaum Ansar cukup banyak jumlahnya tentu akan mudah sekali timbul huru-hara dan mereka cepat-cepat membantunya dan mendukung pengangkatan Sa'd bin Ubadah. Sesudah itu terserah apa yang akan dilakukan oleh pihak Muhajirin. Atau bisa jadi masing-masing pihak ada yang sudah bermain mata atau yang serupa itu sebagai reaksi atas dialog yang begitu keras antara Umar dengan Hubab.


Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved