Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Umar bin khattab Mendampingi nabi ( Akhlak Umar dan kesedihannya ketika Nabi wafat )

0 comments

Akhlak Umar dan kesedihannya ketika Nabi wafat

Mungkin karena kerasnya Umar, ketika dalam sakitnya Rasulullah meminta Abu Bakar mengimami salat. Suatu waktu Abu Bakar tak ada di tempat, dan yang menjadi imam salat Umar dengan suaranya yang nyaring terdengar menggelegar, maka Rasulullah bertanya: "Mana Abu Bakar? Allah dan kaum Muslimin tidak menghendaki yang demikian."

Melihat wataknya yang keras dan tegar adakalanya kita heran ketika ada berita Rasulullah telah wafat melihat Umar kebingungan menghadapi kenyataan. Ia menolak setiap usaha orang yang hendak meyakinkannya mengenai kenyataan pahit itu. Ia berdiri di depan orang banyak sambil berkata: "Ada orang dari kaum munafik yang mengira bahwa Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat. Tetapi, demi Allah sebenarnya dia tidak meninggal, melainkan ia pergi kepada Tuhan, seperti Musa bin Imran. Ia telah menghilang dari tengah-tengah masyarakatnya selama empat puluh hari, kemudian kembali lagi ke tengah mereka setelah dikatakan dia sudah mati. Sungguh, Rasulullah pasti akan kembali seperti Musa juga. Orang yang menduga bahwa dia telah meninggal, tangan dan kakinya harus dipotong!" Setelah Abu Bakar datang dan sesudah melihat Rasulullah ia pun yakin bahwa Rasulullah memang sudah tiada. Abu Bakr mendatangi orang-orang yang sedang berkerumun itu lalu katanya: "Barang siapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal. Tetapi barang siapa menyembah Allah, Allah hidup selamanya tak pernah mati." Kemudian ia membacakan firman Allah: 
"Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya pun telah berlalu rasul-rasul. Apabila dia mati atau terbunuh kamu akan berbalik belakang? Barang siapa berbalik belakang samasekali takkan merugikan Allah tetapi Allah akan memberi pahala kepada orang-orang yang bersyukur." 
(Qur'an, 3:144). 


Setelah Abu Bakr membacakan ayat itu, Umar jatuh tersungkur ke tanah. Kedua kakinya sudah tak dapat menahan lagi, setelah ia yakin bahwa Rasulullah memang sudah wafat, seolah ia tak pernah mendengar ayat itu sebelumnya. Saat itu mana wataknya yang keras dan tegar itu! Bahkan mana pula ketidaksabarannya dan yang selalu gelisah dibandingkan dengan ketabahan Abu Bakr yang begitu lembut hati, cepat keluar air mata, teman dekat dan pilihan RasuluUah itu, mana pula tempat Umar dibandingkan dengan ketabahan Abu Bakr! Tetapi tak lama setelah kembali sadar, Umar kembali pula sebagai manusia politik. Kembali ia memikirkan masa depan kaum Muslimin sesudah peristiwa yang sungguh memilukan hati itu. Besar sekali dampak pemikiran dan tindakannya dalam menghadapi situasi kritis semacam ini, sehingga ia dapat menangkis setiap permusuhan terhadap Islam, dan sekaligus membuka jalan untuk penyebarannya di barat dan di timur.

Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved