Yang ketiga, yang akan kita ringkaskan saja, ialah bahwa pergolakan di Yaman itu telah membcri semangat kepada Yamamah dan kepada Banu Asad untuk juga bergolak setelah Nabi wafat. Sebenarnya Tulaihah dan Musailimah takut menghadapi kekuatan kaum Muslimin, dan menurut pendapat mereka tidak mungkin dapat melawannya. Oleh karena itu mereka tidak memberontak. Tetapi setelah Aswad berani mengangkat senjata dan berhasil sehingga menimbulkan ketakutan di kalangan kaum Muslimin, keberanian demikian itu menular kepada Tulaihah dan Musailimah, dan lebih berani lagi mereka setelah Rasulullah berpulang ke rahmatullah. Sekiranya Aswad tidak bertingkah dan membuat kekacauan, yang lain tentu masih akan malu-malu untuk memulai, dan tak seorang pun akan berani melawan kaum Muslimin.
Dengan kematian Aswad itu pergolakan tidak dengan sendirinya berhenti, yang apinya sudah dicetuskan di segenap Semenanjung Arab. Malah api itu masih tetap menyala, dan makin membara setelah Rasulullah
wafat.
Di sadur dari buku : Abu Bakar