Rencana itu mereka laksanakan. Di waktu subuh mereka saling memanggil dengan sandi yang sudah sama-sama mereka sepakati, dan mereka berseru secara Islam sambil ramai-ramai mengatakan: Kami
bersaksi bahwa Muhammad Rasulullah, dan bahwa si Abhalah yaitu nama Aswad al-Ansi pembohong. Kepala orang itu dilemparkan, dan para pengawal istana segera mengepung mereka. Orang ramai bersorak di kota dan dalam subuh buta itu orang keluar bcramai-ramai. Sebentar keadaan jadi kacau tapi kemudian tenang kembali setelah Qais, Fairuz dan Dazweh menguasai keadaan. Baik dalam keadaan tenang atau
dalam keadaan kacau sebelumnya besar sekali pengaruhnya buat Azad.
Terbunuhnya Aswad itu sebelum Rasulullah wafat atau sesudahnya? Dalam hal ini pendapat orang tidak sama. Di atas sudah kita sebutkan sumber yang dari Ya'qubi. Tetapi Tabari dan Ibn Asir menyebutkan bahwa Aswad mati sebelum Rasulullah berpulang ke rahmatullah, dan bahwa pada malam kejadian itu Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam sudah menerima wahyu tatkala berkata: "Al-Ansi terbunuh, dibunuh oleh seorang laki-laki yang mendapat berkah dari kcluarga orang-orang yang penuh berkah." Ditanya siapa yang membunuh, ia menjawab: "Dibunuh oleh Fairuz."
Sumber lain menyebutkan bahwa berita kematian Aswad itu bam sampai ke Medinah setelah Rasulullah wafat, dan bahwa itulah berita baik pertama yang sampai kepada Abu Bakr ketika ia di Medinah. Selanjutnya sumber itu menyebutkan, bahwa Fairuz berkata: "Setelah Aswad kami bunuh keadaan kita kembali seperti semula, di tangan Mu'az bin Jabal, dan dia yang mengimami salat kami. Tinggal harapan bagi kami; orang yang kami benci sudah tak ada, kccuali pasukan berkuda teman-teman Aswad. Kemudian setelah datang berita kematian Nabi, di mana-mana timbul kegelisahan."
Bagaimana timbul kegelisahan dan kenapa gelisah? Penjelasan mengenai hal ini di luar bidang bagian ini, dan rasanya sudah cukup apa yang disebutkan di atas. Peristiwa-peristiwa itu akan tampak nanti bila kita sampai pada perjuangan Abu Bakr menghadapi Perang Riddah atau kaum pembangkang yang murtad.
Kita menguraikan cerita tentang Aswad dan perlawanannya terhadap kaum Muslimin di Yaman ini dengan agak panjang lebar karena adanya sumber-sumber yang masih simpang siur bahwa dia mengadakan pembangkangan itu pada masa Rasulullah. Sedang yang mengenai Yaman pada masa Abu Bakr, cerita Aswad dan pemberontakannya sampai terbunuhnya itu kita lewatkan, dan kita akan memasuki apa yang terjadi sesudah itu, yang akan kita uraikan pada waktunya nanti.
Di sadur dari buku : Abu Bakar