Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Khalid membuat muslihat untuk membunuh Musailimah

0 comments

Pasukan Musailirnah putus asa

Dalam perang itu pasukan Musailirnah tampak sudah mulai putus asa. Mereka berperang demi tanah air, berperang demi kehormatan nenek moyang.. Bagi mereka berperang demi suatu keyakinan yang sudah sakit itu tingkatnya di bawah tanah air, di bawah kehormatan nenek moyang.

Oleh karena itu mereka bertahan terhadap pasukan Muslimin dan memukul mundur yang dapat mereka pukul, dan mereka bertempur untuk setiap jengkal tanah, tak beranjak dari sana sebelum berbalik dan berusaha merebut kembali.

Khalid tidak gentar menghadapi pasukan Banu Hanifah yang berani mati itu. Bahkan, ketika mendengar teriakan kaum Muslimin dan melihat tekad mereka begitu gembira menghadapi maut, ia yakin bahwa sekarang kemudi berada di tangannya, dan kemenangan sudah di ambang pintu.

Khalid membuat muslihat untuk membunuh Musailimah

Tetapi Khalid ingin sekali bila Muslimin juga menyadari bahwa kemenangan sudah di ambang pintu seperti yang dilihatnya. Karena ia tampil memimpin pasukannya dan berkata kepada para pengawalnya:
"Janganlah datang dari belakangku." Lalu ia berteriak dengan moto pertempuran ketika itu: "Hidup Muhammad!" Dengan tampil dan teriakannya itu tidak saja ia bermaksud hendak membakar semangat, tetapi dengan itu ia juga ingin menempuh jalan kemenangan itu lebih cepat lagi. Dilihatnya orang-orang Banu Hanifah bergelimpangan mati di sekitar Musailimah. Mati tak mereka pedulikan lagi. Maka Khalid yakin, jalan pintas untuk mencapai kemenangan itu ialah Musailimah sendiri yang harus dibunuh. Karenanya, ia dan pasukannya membuat suatu muslihat sampai berada tak jauh dari tempat Musailimah. Kemudian ia memancingnya supaya orang itu keluar menghadapinya. Tetapi yang keluar untuk menemui Khalid saat itu pengawal-pengawal Musailimah.

Namun sebelum mereka mencapai Khalid, pedang Khalid sudah lebih dulu menyambut mereka dengan maut. Tak sedikit di antara mereka yang terbunuh.

Karena sifat penakutnya yang luar biasa Musailimah merasa rendah diri. Terlintas dalam pikirannya ingin juga keluar seperti yang Iain-lain.

Tetapi yakin dia, pasti akan terbunuh jika ia keluar. Ragu dia dan gelisah. Selama dalam kegelisahan dan keraguannya itulah, Khalid dan pasukannya tiba-tiba menyerangnya dan menyerang orang-orang di sekitarnya dan yang sudah siap dengan senjata. Ketika itulah kawan-kawan Musailimah berteriak: "Mana yang kaujanjikan kepada kami!"

Sambil berlari Musailimah menjawab: "Bertempurlah demi kehormatan leluhur." Bagaimana mereka akan bertempur sedang dia sendiri sudah cepat-cepat lari lebih dulu! Tidaklah logis mereka akan mengikuti orang
yang lari seperti mengikuti seorang nabi!


Di sadur dari buku : Abu Bakar

Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved