Perjalanan Abu Ubaidah dan Khalid ke Damsyik
Tidak heran pasukan Muslimin dapat membebaskan Damsyik dengan benteng-bentengnya yang begitu kukuh, ditambah pula dengan pasukan Rumawi yang begitu besar dikirimkan oleh Heraklius. Dulu ketika Allah memberikan kemenangan kepada pasukan Muslimin di Yarmuk, mereka berjalan di tanah dengan air yang sedang mengalir.
Tetapi kesuburan dan lahan perkebunan yang ada tidak melebihi tempat-tempat subur yang ada di Medinah dan sekitarnya. Godaannya pun tidak sebesar Delta di Irak. Tatkala mereka dalam perjalanan dari Waqusah di Yarmuk ke Damsyik mereka melihat keindahan yang begitu memukau. Mereka melihat tanah-tanah Balqa' di selatan dengan lapangan rumput hijau yang membentang luas sejauh mata memandang, di sebelah utara terlihat tanah rumput gembala di dataran Golan, suatu pemandangan yang sungguh indah dan subur. Mereka juga melihat lahan-lahan pertanian gandum dan jawawut sela-menyela di antara padang rumput gembala itu, diselang-seling oleh pelbagai macam pepohonan, ada yang berbuah ada pula yang tidak, ada yang semerbak
menyebarkan harumnya ke lingkungan sekitar. Sungai-sungai kecil dan kolam-kolam tempat penampungan air mengalir jernih, kadang berkilauan di permukaannya, kadang meluap serentak, mengairi perkebunan, pepohonan dan taman-taman yang indah, turun perlahan-lahan dari bukit-bukit yang lereng-lerengnya ditutupi hamparan hijau, atau ditumbuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Dataran-dataran tinggi itu tampak jelas seperti bukit barisan di tengah-tengah wadi yang kadang membentang panjang dan kadang bergelombang naik turun. Keadaan yang memanjang atau bergelombang itu diselimuti oleh hamparan bungabunga yang semerbak dan sedap dipandang mata. Ditambah lagi dengan gadis-gadis "kuning," seperti dalam ungkapan bahasa Arab — lingkungan alam ini yang begitu indah, meliuk-liuk di atas dataran tinggi dan di antara lembah-lembah itu, pandangan terpadu dengan bentukbentuk tubuh yang langsing dan pipi mereka yang halus kemerahmerahan, menandakan sehat dan segar berisi. Mereka diciptakan oleh Maha Pencipta dalam bentuknya yang paling indah. Mereka itu para malaikat penghuni surga ini, yang sekarang sedang ditapaki orang-orang Arab di jalan menuju ibu kota yang kukuh itu. Di sana sini berdiri kota-kota yang dibangun oleh pihak Rumawi dan dibangun pula pentas-pentas dan arena-arena tempat pertunjukan serta bangunan-bangunan gereja. Semua itu merupakan bangunan yang kebesaran dan keindahannya sangat memukau. Di sebelah sana, di perbatasan agak ke utara tampak gunung-gunung yang menjulang tinggi, yang puncaknya bermahkotakan salju, memperlihatkan keagungan, berwibawa seperti orang tua yang sudah tampak putih rambutnya. Pesona apa ini yang sampai begitu memukau, begitu gemilang! Adakah dorongan lain yang lebih kuat selain iman sehingga untuk itu mereka mau terjun mempertaruhkan segalanya! Dan bagi pasukan Muslimin kekuatan iman kepada Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih besar! Semua pesona itu telah menambah kekuatan iman dalam hati mereka, mendorong mereka cepat-cepat menuju ibu kota Syam, yang memang sangat mereka dambakan hendak menerobos benteng-bentengnya masuk ke pusat kota.
menyebarkan harumnya ke lingkungan sekitar. Sungai-sungai kecil dan kolam-kolam tempat penampungan air mengalir jernih, kadang berkilauan di permukaannya, kadang meluap serentak, mengairi perkebunan, pepohonan dan taman-taman yang indah, turun perlahan-lahan dari bukit-bukit yang lereng-lerengnya ditutupi hamparan hijau, atau ditumbuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi. Dataran-dataran tinggi itu tampak jelas seperti bukit barisan di tengah-tengah wadi yang kadang membentang panjang dan kadang bergelombang naik turun. Keadaan yang memanjang atau bergelombang itu diselimuti oleh hamparan bungabunga yang semerbak dan sedap dipandang mata. Ditambah lagi dengan gadis-gadis "kuning," seperti dalam ungkapan bahasa Arab — lingkungan alam ini yang begitu indah, meliuk-liuk di atas dataran tinggi dan di antara lembah-lembah itu, pandangan terpadu dengan bentukbentuk tubuh yang langsing dan pipi mereka yang halus kemerahmerahan, menandakan sehat dan segar berisi. Mereka diciptakan oleh Maha Pencipta dalam bentuknya yang paling indah. Mereka itu para malaikat penghuni surga ini, yang sekarang sedang ditapaki orang-orang Arab di jalan menuju ibu kota yang kukuh itu. Di sana sini berdiri kota-kota yang dibangun oleh pihak Rumawi dan dibangun pula pentas-pentas dan arena-arena tempat pertunjukan serta bangunan-bangunan gereja. Semua itu merupakan bangunan yang kebesaran dan keindahannya sangat memukau. Di sebelah sana, di perbatasan agak ke utara tampak gunung-gunung yang menjulang tinggi, yang puncaknya bermahkotakan salju, memperlihatkan keagungan, berwibawa seperti orang tua yang sudah tampak putih rambutnya. Pesona apa ini yang sampai begitu memukau, begitu gemilang! Adakah dorongan lain yang lebih kuat selain iman sehingga untuk itu mereka mau terjun mempertaruhkan segalanya! Dan bagi pasukan Muslimin kekuatan iman kepada Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih besar! Semua pesona itu telah menambah kekuatan iman dalam hati mereka, mendorong mereka cepat-cepat menuju ibu kota Syam, yang memang sangat mereka dambakan hendak menerobos benteng-bentengnya masuk ke pusat kota.
Bahkan nama Damsyik itu sendiri memperbesar keinginan mereka hendak cepat-cepat membuat penyelesaian. Betapa memesonakan yang pernah mereka dengar dari saudara-saudara dan nenek moyang mereka dulu, yang dalam musim panas mengadakan perjalanan ke Syam!
Betapa pula pembicaraan mereka tentang sejarahnya, orang-orang setanah air yang beragama Nasrahi, yang datang berziarah ke Baitulmukadas (Yerusalem). Kemudian mereka pergi ke tempat bersemayamnya raja di Syam, merasakan nikmatnya peradaban di sana, membeli barang-barang hadiah yang tak ada taranya di kota suci di Palestina itu.
Betapa pula pembicaraan mereka tentang sejarahnya, orang-orang setanah air yang beragama Nasrahi, yang datang berziarah ke Baitulmukadas (Yerusalem). Kemudian mereka pergi ke tempat bersemayamnya raja di Syam, merasakan nikmatnya peradaban di sana, membeli barang-barang hadiah yang tak ada taranya di kota suci di Palestina itu.
Orang-orang Nasrani menceritakan sejarah negeri itu kepada mereka. Hasrat mereka ingin tahu makin besar, ingin menyaksikan dan menikmati taman-tamannya yang harum, air yang mengalir di sela-sela keteduhan yang rimbun serta buah-buahannya yang lezat, dengan segala keindahannya sekarang, lebih-lebih di masa silam. Damsyik termasuk salah satu kota tua di dunia kalaupun tidak akan dikatakan yang tertua.
Beberapa abad silam tempat ini menjadi pusat penyembahan yang besar kaum pagan. Setelah datang agama Kristen, tempat ibadah pagan itu dijadikan gereja untuk pengikut-pengikut Almasih. Keagungan dan keindahannya tak ada yang dapat menandingi selain gereja Antakiah (Antioch), tempat ibadah Kristen terbesar di Syam, di samping bangunan- bangunan yang didirikan oleh kerajaan Rumawi, yang keagungan dan kemegahannya melebihi semua yang dapat ditangkap mata orang-orang Arab dalam perjalanan mereka ke sana itu. Bagaimana pasukan Muslimin tidak ingin secepatnya sampai ke sana! Apa lagi yang masih menyangsikannya bahwa mereka harus menguasainya setelah mereka dapat mengalahkan pasukan Rumawi di Yarmuk, dan puluhan ribu prajurit habis terbantai di medan perang atau tersungkur hancur di jurang Waqusah!