Kekuatan rohani yang diperoleh Abu Bakr pada diri Rasulullah itu dan yang telah membuat kaum Muslimin dapat mengalahkan orang-orang Arab murtad, telah memberikan semangat kepada segenap kaum Muslimin yang mengangkat mereka kepada keimanan, bahwa mereka tak akan mendapat kemenangan tanpa pertolongan Allah. Mereka mendambakan mati syahid, gugur demi kebenaran. Bagi mereka mati syahid itu suatu kemenangan yang tak ada taranya. Kita akan membaca dalam buku ini bukti-bukti demikian itu, yang dalam sejarah sedikit sekali bandingannya.
Kaum Muslimin pada masa Rasulullah yakin sekali, bahwa mereka akan mendapat kemenangan, sebab Allah sudah menjanjikan kepada Rasul-Nya akan memberi bala bantuan dengan para malaikat. Tuhan telah mewahyukan kepadanya untuk membuktikan janji-Nya. Tetapi pada masa Abu Bakr, dengan berpulangnya Rasulullah ke sisi Allah, wahyu sudah tak ada lagi. Hanya tinggal iman saja lagi, hanya tinggal keteladan saja lagi kepada Rasulullah dan kepada penggantinya dalam meningkatkan iman ke taraf yang lebih tinggi selama hidup di dunia ini. Mati syahid demi membela iman telah menjadi sumber dan rahasia kekuatan, rahasia kemenangan. Itulah rahasia keluhuran budi kita dalam arti kemanusiaan dengan segala martabatnya untuk
mencapai kesempurnaan hidup insani yang terdapat dalam diri kita.
Kenyataan rohani inilah yang telah memberi kekuatan batin kepada Abu Bakar dengan berteladan kepada Rasulullah. Ini diterjemahkan kepada kita dalam perbuatan Muslimin pada masa kepemimpinannya sebagai Khalifah serta bimbingannya yang begitu jelas sehingga dapat kita raba seolah semua itu benda nyata yang dapat ditangkap dengan indera.
Kenyataan rohani ini dapat kita rasakan dalam Perang Riddah dan kemudian pada waktu memasuki Irak dan Syam. Kalau bukan karena keimanan ini, dengan jumlah kaum Muslimin yang masih kecil pada masa Khalifah yang pertama itu, niscaya mereka tak akan mampu menyelesaikan segala pekerjaan dan tugas raksasa itu dengan begitu baik, yang selanjutnya telah membukakan jalan ke sebuah kedaulatan Islam yang
besar.