Semangat agama bangkit dalam kalbu pasukan Muslimin Teriakan Khalid itu telah membangkitkan fanatisma yang kuat sesuai dengan naluri Arabnya. Pemuka-pemuka Muslimin pun melihat apa yang telah menimpa mereka. Dalam hati mereka sekarang tumbuh semangat agama yang membara. Iman telah mengangkat mereka ke tingkat kehidupan yang lebih tinggi. Yang sekarang tampak jelas dan tersenyum di hadapan mereka hanyalah mati sebagai syahid. Cahaya mengantarkan mereka dan membukakan pintu surga abadi. Tuntunan cahaya ilahi memperlihatkan kepada mereka, bahwa segala kesenangan hidup, hiburan dunia dan segala tipu muslihatnya akan sia-sia adanya. Sekarang mereka berbalik, dari kekalahan menjadi suatu tuntutan: menang atau mati syahid.
Ketika itu Sabit bin Qais pemimpin Ansar berkata:
"Saudara-saudara Muslimin, kalian mempunyai suatu kebiasaan yang amat buruk. Allahumma ya Allah, aku lepas tangan dari apa yang disembah oleh mereka (menunjuk kepada penduduk Yamamah), dan aku lepas tangan dari apa yang dilakukan oleh mereka (menunjuk kepada kaum Muslimin)."
Berkata begitu langsung ia menyerbu ke kancah pertempuran sambil berteriak: "Inilah aku, akan kuperlihatkan kepadamu cara berperang!" dilanjutkan dengan terus bertempur mati-matian tanpa merasa gentar.
Sementara ia bertempur itu seluruh badannya sudah penuh luka-luka dan akhirnya dia mati sebagai syahid. Demikian juga Bara' bin Malik, dia termasuk pemberani yang luar biasa yang tak kenal lari. Begitu melihat apa yang telah terjadi, ia terjun sambil berkata: "Mau ke mana hai Muslimin!? Aku Bara' bin Malik. Mari ke mari bersamaku!" Suaranya terdengar oleh pejuang-pejuang Muslimin yang lain dan semua mereka sudah mengenal benar keberaniannya. Sebagian mereka kembali kepadanya dan melanjutkan pertempuran hingga banyak pula di antara mereka yang gugur.
Di sadur dari buku : Abu Bakar