Beberapa Orientalis menyatakan kesangsiannya mengenal cerita ini. Baik kesangsian itu beralasan atau tidak, yang jelas Ala' dan pasukan untarrya sudah berangkat dan meneruskan perjalanan sampai tiba di Bahrain. Dalam pada itu Ala' tetap memberi semangat kepada Jarud dan teman-temannya. Dia sendiri memang sudah siap- menghadapi Hutam. Tetapi dilihatnya kaum murtad itu jumlah orang dan persenjataan yang cukup besar, yang tak akan mudah diserang begitu saja. Oleh karena itu kedua pihak, Muslimin dan kaum murtad sama-sama membuat parit dan mereka mengadakan serangan silih berganti kemudian kembali ke parit masing-masing. Selama sebulan mereka dalam keadaan begitu tanpa mengetahui bagaimana nasib mereka kelak. Sementara mereka dalam keadaan demikian itu, suatu malam Muslimin mendapat kesempatan
berharga, lawan itu mendapat pukulan yang sangat menentukan.
Ketika itu pihak Muslimin mendengar suara-suara ribut di markas kaum musyrik itu seperti yang biasa terjadi bila orang sedang panik atau sedang dalam perang. Ala' mengirim orangnya untuk mencari berita. Kemudian diketahuinya bahwa malam itu mereka sedang hanyut dalam minum minuman keras, sedang dalam keadaan mabuk, sudah tak menyadari dirinya. Ketika itulah Muslimin keluar dari dalam parit dan langsung menyerbu markas mereka, menghantam dan membantai mereka dengan pedang. Kaum murtad yang lain melarikan diri, ada yang mundar mandir di parit, tda yang kebingungan, ada yang terbunuh dan yang ditawan, dan ada pula yang selamat tapi mereka gelisah. Ketika itu Qais bin Asim mendekati Hutam yang sudah tergeletak di tanah lalu dihabisinya. Sedang Afif bin Munzir al-Garur ditawan.
"Engkau telah menyesatkan mereka," kata Ala'.
Al-Garur kemudian masuk Islam dan dia berkata: "Aku bukan yang Garur — bukan yang menyesatkan, tapi aku disesatkan orang."' Oleh Ala' ia maafkan.
Mereka yang selamat dari tawanan dan dari maut melarikan diri, berlayar ke pulau Darin. Oleh Ala' mereka dibiarkan di sana. Sementara itu Ala' mendapat surat yang memberitahukan bahwa kabilah-kabilah yang tinggal di Bahrain sudah kembali kepada agama Allah.
Bala tentara Ala' sekarang sudah bertambah jumlahnya dengan bergabungnya warga keturunan Persia di tempat itu. Ia memerintahkan orang pergi ke Darin supaya tak ada lagi di sana tempat berlindung buat golongan murtad.
Di sadur dari buku : Abu Bakar