Surat Abu Bakar kepada Khalid
Abu Bakar mengirim seorang utusan untuk menemui Khalid dengan membawa perintah untuk membunuh semua orang dari Banu Hanifah yang mampu berperang. Tetapi Khalid sudah mengadakan perdamaian dengan mereka. Khalid adalah orang yang teguh berpegang pada janji.
Semua anggota keluarga Banu Hanifah dikumpulkan dan dibawa ke markas Khalid untuk membuat ikrar dan kemudian akan dibebaskan dari segala kesalahan masa lampau. Setelah membuat ikrar dan mereka dibebaskan dari perbuatan murtadnya lalu kembali kepada Islam, Khalid mengutus orang kepada Abu Bakr di Medinah.
"Mengapa kamu sampai merendahkan diri serupa itu?" kata Abu Bakar kepada para utusan itu begitu mereka sampai ke Medinah.
"Khalifah Rasulullah," kata mereka. "apa yang kami alami sudah disampaikan kepada Khalifah. Orang itu dan keluarganya memang belum mendapat karunia Allah.
Jumlah korban di pihak Banu Hanifah
Mungkin timbul pertanyaan dalam hati kita: Bagaimana Khalid masih mau menerima Mujja'ah padahal sudah menipunya, Khalid yang kita kenal sangat keras dan tegar itu? Tetapi kemenangan Muslimin yang sangat meyakinkan membuat Khalid lebih banyak menenggang.
Jumlah korban yang mati di pihak Banu Hanifah sudah melebihi suatu kemampuan. Konon yang mati di Kebun Maut itu mencapai tujuh ribu orang, dan sebanyak itu pula mati di medan perang, dan tujuh ribu lagi mati ketika Khalid melepaskan pasukannya mengadakan pengejaran terhadap orang-orang yang melarikan diri. Di samping itu dari perdamaian yang dilakukan dengan Mujja'ah itu Muslimin mendapat rampasan perang berupa emas, perak, senjata dan seperempat tawanan perang. Di setiap pedesaan Banu Hanifah, dapat pula kebun dan persawahan sesuai dengan pilihan Khalid. Kalaupun Mujja'ah sudah berhasil menyelamatkan masyarakatnya yang masih ada sehingga mereka yang masih mampu berperang pun tak sampai dibunuh, namun masyarakatnya itu semua sudah kembali kepada Islam dan mengakui kedaulatan Abu Bakr. Jika Khalid sudah dapat mencapai semua itu tak perlu lagi ia marah kepada Mujja'ah atau mengadakan pembalasan karena tipu dayanya itu.
Di sadur dari buku : Abu Bakar
Penulis :Muhammad Husain Haekal