Pasukan Muslimin di Mada'in, pasukan Persia bermarkas di Jalula
Pengaruh letak geografis inilah yang memungkinkan kabilahkabilah Arab berimigrasi ke Irak dan Syam. Rumah-rumah ras Arab ini bertebaran dari Teluk Aden dan Samudera Indonesia di selatan sampai jauh ke utara di Irak dan Syam. Kabilah-kabilah ini seperti juga sejumlah besar tanah Semenanjung Arab selama berabad-abad berada di bawah kekuasaan Persia dan Rumawi.
Sekarang orang-orang Arab Semenanjung berbalik menyerang kedua kerajaan besar ini hingga mencapai Damsyik di Syam dan Mada'in di Irak, dan Sa'd bin Abi Waqqas tinggal di Istana Kisra di ibu kota kerajaan itu.
Sa'd tinggal di ibu kota cantik ini sampai pasukannya berkumpul semua. Sudah tidak perlu lagi ia memburu pasukan Persia di Irak yang terbentang luas sampai ke balik Sungai Tigris, juga Umar tidak mengizinkan untuk memburu mereka. Oleh karena itu tidak lebih ia hanya mengikuti berita-berita tentang mereka dengan cermat sambil mengirim mata-mata untuk kemudian melaporkan kepadanya. Bahwa pasukan Persia yang lari dalam kekalahan itu sudah sampai di Jalula (Jalula sekitar 40 mil utara Mada'in dan bahwa mereka di sana melihat persimpangan jalan ke berbagai jurusan di Iran, sudah ia terima beritanya.
Mereka berkata satu sama lain: "Kalau kalian berpencar, tidak akan dapat berkumpul lagi. Tempat ini dapat menceraiberaikan kita. Mari kita berkumpul untuk memerangi pasukan Arab itu. Kalau kita yang menang, itulah yang kita harapkan; kalau kebalikannya, kita sudah menjalankan tugas kita dan tanggung jawab kita." Juga ia menerima berita bahwa dalam perjalanannya ke Hulwan itu Yazdigird sudah mengadakan pertemuan dengan stafnya, pembantu-pembantu dan pasukannya dari berbagai daerah. Ia menunjuk Mehran memimpin mereka ke Jalula.
Dia sendiri tinggal di tempat yang baru itu sambil mengirimkan bala bantuan berupa pasukan dan bahan makanan kepada mereka. Mereka kemudian bertemu dengan sisa-sisa tentara yang dulu di Mada'in. Mereka menggali sebuah parit besar di sekitar kota itu lalu dipasang kawat berduri di sekelilingnya. Mereka menyiapkan sejumlah pasukan, perlengkapan dan alat-alat pengepungan. Selanjutnya mereka saling berikrar
dan berjanji tidak akan lari. Pasukan Muslimin akan mereka usir sampai habis tuntas dari daerah-daerah mereka.
Berita-berita ini sampai kepada Sa'd sementara ia berada di Istana Kisra, dan kemudian disampaikan kepada Umar di Medinah. Dalam balasannya Umar menulis kepada Sa'd agar ia mengirim Hasyim bin Utbah ke Jalula dengan 12.000 anggota pasukan. Qa'qa' bin Amr supaya ditempatkan di barisan depan, dan menunjuk lagi yang akan menempati masing-masing sayap kanan dan sayap kiri serta pengawal barisan belakang masing-masing menurut namanya. Anggota-anggota pasukan itu sudah banyak berkumpul dan sudah beristirahat. Semangat mereka memang sudah menyala dan sudah siap tempur, sesudah mereka beristirahat satu bulan menikmati segala karunia Allah berupa hasil rampasan perang yang melimpah banyaknya, yang tak pernah dialami.