Kemudian apa lagi! Kemudian jalannya peristiwa demi peristiwa pada masa Abu Bakar itu sudah menjadi saksi pula buat dia akan pendapatnya yang tepat serta pandangannya yang jauh. Ketika terpikir akan memasuki Persia dan Romawi, setelah merasa lega melihat keadaan kaum Muslimin sudah lepas dari Perang Riddah di kawasan Arab, ia melihat prinsip persamaan dalam ajaran Islam itu sebagai kekuatan baru yang tak akan dapat dilawan baik oleh Persia maupun oleh Rumawi.
Prinsip ini tentu akan menarik hati semua orang dalam kedua imperium itu, yang selama ini berjalan atas dasar kekuasaan pribadi atau menurut sistem raja-raja kecil dan atas perbedaan-perbedaan kelas. Betapapun besarnya persediaan dan perlengkapan manusia dan kekuatan pada kedua imperium itu, namun konsep persamaan dan keadilan akan lebih kuat dari segala kekuatan. Kedaulatan yang berlaku, yang didasarkan atas konsep ini, dengan asas keadilan, akan lebih menarik hati rakyat.
Meskipun antara dia dengan sementara sahabat-sahabat terkemuka ada perbedaan pendapat, tetapi tidak sampai menghalangi maksudnya hendak menyerbu Irak dan Syam.Perintah untuk menyerbu itu dikeluarkan
dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan bantuan dan pertolongan selalu. Oleh karena itu ia berpesan kepada setiap pimpinan pasukan agar tetap berpegang teguh pada prinsip persamaan dan keadilan
dan jangan menyimpang sedikit pun.
dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan bantuan dan pertolongan selalu. Oleh karena itu ia berpesan kepada setiap pimpinan pasukan agar tetap berpegang teguh pada prinsip persamaan dan keadilan
dan jangan menyimpang sedikit pun.
Dari celah-celah peristiwa yang telah diungkapkan oleh para ahli sejarah dahulu itu perangai demikian ini tampak jelas sekali, walaupun pemerintahan Abu Bakr itu waktunya sangat pendek. Ditambah lagi dengan apa yang ditulis oleh kalangan Orientalis, tampak lebih jelas lagi, seperti beberapa ulasan yang dapat kita baca dalam buku-buku mereka serta usahanya hendak menafsirkan beberapa peristiwa itu.
Perangai inilah, yang dalam waktu begitu pendek itu ia memikul tanggung jawab Muslimin, patut mendapat catatan tersendiri, dengan jati dirinya serta pembentukan pribadinya yang dapat dilukiskan secara lebih khas dan lengkap.