Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

At-Tha'i Lillah (974-991 M) Tertawan Orang Dekat

0 comments

Ath-Tha'i Lillah bergelar Abu Bakar, nama aslinya adalah Abdul Karim bin Al-Muthi'. Ibunya seorang budak bernama Hazar. Ada pula yang menyebutnya Atab. Saat ayahnya menyatakan mundur dari jabatan khalifah dan menyerahkan kepada anaknya, Ath-Tha'i Lillah berumur 43 tahun. Ia adalah khalifah Daulah Abbasiyah ke-23 (974-991 M).

               Di antara para khalifah Bani Abbasiyah, tidak ada yang dinobatkan sebagai khalifah  pada usia yang demikian lanjut. Dalam sejarah Islam, tidak ada juga yang namanya Abu Bakar kecuali Khalifah Ath-Tha'i Lillah dan Abu Bakar Ash-Shiddiq.

               Pada masa pemerintahan Ath-Tha'i, pengaruh Syiah Rafidah semakin kuat di Mesir, Syam dan wilayah-wilayah Timur dan Maghrib. Ada seruan dari Bani Ubaidillah agar shalat tarawih tidak dilakukan.

               Pada masa ini pula, Al-Muiz Lidinillah Al-Ubaidi penguasa Mesir meninggal dunia. Dia orang pertama yang mampu menguasai Mesir dari kalangan Bani Ubaid. Setelah meninggal, kekuasaan diserahkan kepada anaknya, Nizar, dan diberi gelar Al-Azis.

               Pada 366 H, Al-Muntashir Billah Al-Hakam bin An-Nashir Lidinillah Al-Umawi, penguasa Andalusia, meninggal dunia. Putranya, Hisyam, yang bergelar Al-Muayyid Billah menggantikannya.

               Ketika Adhuh Ad-Daulah dinobatkan sebagai pemangku kesultanan, upacara dilakukan besar-besaran. Dia diarak keliling kota dengan memakai mahkota yang berhiaskan permata dan di pinggangnya disandangkan pedang. Dia diberi dua bendera. Salah satunya bendera dengan lapisan warna perak yang melambangkan kekuasaan bagi gubernur dan yang satu lagi berwarna keemasan yang menggambarkan kekuasaan bagi putra mahkota. Bendera kedua ini belum pernah diberikan kepada siapa pun sebelumnya.

               Pada 368 H, Ath-Tha'i memerintahkan seluruh penduduk agar setiap Subuh, Maghrib dan Isya, ditabuh genderang di muka rumah Adhud Ad-Dauhlah. Dia juga memerintahkan agar dalam setiap khutbah disebutkan namanya.

               Pada 369 H, Adhud Ad-Daulah meminta pada Ath-Tha'i agar memberikan tambahan gelar padanya dengan julukan Taajul Millah. Dia meminta penobatan baru dan meminta agar diberikan mahkota. Ath-Tha'i memenuhi permintaannya.

               Adhud Ad-Daulah hanya berkuasa selama enam tahun. Pada 372 H, ia meninggal dunia. Sebelum wafat ia sengaja menikahkan putrinya dengan Khalifah Ath-Tha'i dengan harapan kelak akan lahir seorang anak. Dengan demikian, ia berharap tampuk kekuasaan berada pada keturunannya.

               Khalifah Ath-Tha'i mengangkat anak Adhud Ad-Daulah yang bernama Shamshamud Daulah sebagai pengganti ayahnya. Ath-Tha'i menggelarinya dengan Syam Al-Millah.

               Shamshamud Daulah hanya bertahan empat tahun. Saudaranya, Abul Fawaris, yang menjabat gubernur Ahwaz berangkat dengan pasukannya untuk merebut wilayah Wasit dan menguasainya.

               Abul Fawaris naik menggantikan Shamshamud Daulah dengan sebutan Syaraf Ad-Daulah. Namun ia hanya bertahan dua tahun delapan bulan. Ia wafat pada usia 28 tahun. Posisinya digantikan saudaranya, Abu Nashr, dengan panggilan Baha Ad-Daulah yang berkuasa selama 28 tahun.

               Pada 381 H, Khalifah Ath-Tha'i ditangkap karena memenjarakan orang dekat Baha Ad-Daulah. Setelah mengetahui orang terdekatnya ditangkap dan dipenjarakan, Baha Ad-Daulah dan orang-orangnya segera memenjarakan Ath-Tha'i.

               Peristiwa ini mengguncangkan negeri. Baha segera menulis kepada Ath-Tha'i agar sukarela mengundurkan diri dari khilafah lalu menyerahkannya kepada Al-Qadir Billah. Peristiwa itu disaksikan oleh orang-orang terpandang. Ini terjadi pada 19 Sya'ban. Kemudian Al-Qadir yang saat itu sedang berada di Bathihah diminta segera datang ke istana.

               Ath-Tha'i sendiri tetap berada di rumah Al-Qadir Billah. Dia diperlakukan sebagai orang terhormat. Demikianlah, perlakuan baik ini berlanjut hingga dia meninggal dunia pada 393 H, di malam Idul Fitri pada usia 76 tahun.

Sumber: Sejarah Para Khalifah karya Hepi Andi Bastoni
Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved