Bagaimana menjelaskan fakta adanya orang-orang non-Muslim, yang tentu tidak shalat, tapi akhlaknya baik dan memiliki semangat besar untuk membantu sesamanya?
Kaum Muslim disebut dalam Al-Quran sebagai umat terbaik (khair ummah). Mudah disimpulkan bahwa, dengan demikian, kaum Muslim memiliki kelebihan atas kaum lain. Shalat dapat diduga adalah salah satunya. Tapi, harus diingat bahwa kelebihan kaum Muslim atas kaum-kaum lainnya adalah semata-mata terkait dengan sifatnya yang selalu berupaya menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Firman- Nya:
“Kalian adalah umat terbaik yang diciptakan di tengah manusia (karena) kalian menganjurkan kebaikan dan
mencegah kemungkaran.”
(QS Âli ‘Imrân [3]: 110)
Dengan demikian, tak termasuk umat terbaik, meski secara lahiriah Muslim, jika seseorang tak menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Demikian pula, tak ada gunanya shalat jika shalat itu, seperti telah dibahas sebelumnya, tak mencegah pelakunya dari kekejian dan kemungkaran.
Maka, jika shalat dilakukan dengan benar, semestinya pelakunya akan memiliki akhlak dan kepedulian yang lebih baik lagi, bahkan lebih baik daripada non-Muslim yang berakhlak baik dan menyayangi sesamanya.
Lagi pula, di samping fungsi-fungsinya itu, bukankah shalat masih memiliki berbagai manfaat lain? Jika shalat dilakukan dengan benar, seharusnya pelaku shalat akan memiliki kemungkinan lebih besar dalam hal pencapaian kebahagiaan, pencerahan dan kreativitas, serta kesehatan. Wal-Lâhu a‘lam.
Post a Comment