Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Rencana Yazdigird melarikan diri

0 comments

Rencana Yazdigird melarikan diri

Sementara semua ini berkecamuk dalam hati pasukan Muslimin dijalin pula oleh khayal yang subur, ditambah lagi dengan pemandangan ibu kota Mada'in yang begitu cemerlang, Yazdigird sendiri di tengah balairung Istana itu pikirannya sedang kacau, wajahnya kusam, rasa waswas datang menderanya dari segenap penjuru. Sungai Tigris merupakan sebuah benteng alam dengan aliran airnya yang luas, dengan arusnya yang deras melonjak-lonjak. Dengan demikian jarak pemisahnya bertambah luas dan cairan-cairan salju di puncak-puncak gunung akan menambah gejolaknya arus itu, yang bersumber dari Azerbaijan dan Mosul. Tak mungkin lagi pasukan Muslimin akan dapat melangkahinya sesudah kapal-kapal dikumpulkan semua di tepi sebelah timur Sungai. Tak dapatkah angkatan bersenjata Persia melindungi pantai itu, dan menangkis semua bahaya dari ibu kota? Ini merupakan pemikiran biasa dalam hal seperti ini, dan sudah seharusnya pula Yazdigird berpikir ke arah itu dan memanggil angkatan bersenjatanya untuk bertukar pendapat. Dari jiwanya yang masih muda dapat ia salurkan ke dalam jiwa mereka dan jiwa semua orang penduduk ibu kota semangat untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan mereka.

Sekiranya mau ia melakukan itu, paling kurang itulah kewajibannya terhadap dirinya, terhadap masyarakat yang telah menyerahkan pimpinan ke tangannya, niscaya mereka akan berkumpul di sekelilingnya
untuk mempertahankan keberadaannya.


Tetapi kebingungannya telah membuatnya tersesat dan pikirannya jadi kacau. Akibatnya ia melihat pasukan Muslimin itu tak lain adalah jin yang tak mungkin ada kekuatan apa pun yang mampu merintangi langkahnya, dan tak akan mampu berbuat apa pun selain melarikan diri! Ya, siapa pula yang lebih berhak lari terlebih dulu daripada dia sendiri, menyelamatkan diri dan keluarganya! Oleh karena itu ia memerintahkan stafnya untuk membawa segala harta kekayaannya berikut barang-barang simpanannya. Perempuan-perempuan dan sanak keluarganya segera diangkut menuju Hulwan. Orang-orang melihat apa yang telah dilakukan Raja mereka itu. Semangat mereka pun remuk. Kini mereka hanya berpikir untuk juga menyelamatkan diri dan keluarga mereka.

Bukankah Raja menjadi panutan rakyatnya? Mengapa keluarga kerajaan dan dayang-dayangnya lebih diutamakan daripada istri seorang prajurit atau perwira dan keluarganya?! Dengan demikian semangat hendak mengadakan perlawanan dalam hati prajurit Persia hilang sudah. Tak ada harapan lagi bagi mereka selain nasib baik yang memberi kebahagiaan kepada mereka dan sungai itu juga yang akan menjadi alat penangkis serangan lawan, atau akan tersandung sekali sehingga mereka tak lagi berkuasa, dan untuk mengadakan perlawanan sudah tidak mungkin lagi.

Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved