Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

Mahmud II (1808-1839 M) Sang Peniru Barat

0 comments

Sultan Mahmud II (1784-1839) menjabat sebagai Sultan Turki Utsmani antara 1808-1839. Ia adalah sultan yang mendorong Turki meniru Barat. 

               Sultan Mahmud II memangku kekuasaan tatkala berumur 24 tahun. Ia banyak mengambil faidah dari kebersamaannya dengan Sultan Salim III, yang banyak memberikan informasi padanya tentang rencana-rencana perubahan. Hanya saja sultan yang baru ini sejak awal memerintah harus tunduk pada kemauan Pasukan Inkisyariyah. 

               Maka dia pun memerintahkan untuk membatalkan semua rencana reformasi, dengan harapan dapat memuaskan mereka, hingga suatu saat tiba waktunya untuk merealisasikan dan menerapkan semua rencana perubahan itu.

               Mahmud II adalah orang yang menggunakan mantel kesabaran dan menunggu saat yang paling tepat untuk bisa keluar dari kungkungan kelompok Inkisyariyun yang selalu mengancam eksistensi Daulah Utsmaniyah.

               Namun kesempatan itu tidak berpihak padanya sebelum melewati masa-masa panjang. Khususnya, karena pada zamannya dipenuhi dengan perkembangan peristiwa yang sangat penting yang telah menguras sebagian besar energi dan semua potensinya.

               Tabiat Pasukan Inkisyariyah rusak dan akhlak mereka berubah dengan sangat drastis. Kepentingan mereka yang berubah-ubah menjadi sumber bencana bagi pemerintahan Utsmani dan rakyatnya. Mereka sering melakukan intervensi dalam masalah-masalah kenegaraan.

               Mereka tenggelam dalam kenikmatan dunia dan semua yang haram. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk mau berangkat berjihad. Mereka meminta hadiah-hadiah dari pemerintah dan cenderung melakukan perbuatan anarkis dan perampokan saat menyerang sebuah negeri.

               Kaum Inkisyariyun meninggalkan tugas dan kewajiban mereka dan menjadi manusia-manusia pemabuk. Maka kekalahan terus-menerus menimpa mereka karena meninggalkan syariat Islam , akidah serta prinsip-prinsip agama. Bahkan lebih jauh dari itu, mereka memecat dan membunuh beberapa sultan seperti Sultan Utsman II.

               Mereka pula yang mendudukkan Sultan Murad sehingga dapat dikendalikan. Mereka juga membunuh Sultan Ibrahim I dan Sultan Muhammad IV sehingga orang-orang Eropa dapat menguasai sebagian wilayah Kesultanan Utsmani.

               Pada masa Sultan Salim II, kelompok ini melakukan pemberontakan sehingga membuka kesempatan pada pasukan musuh untuk memasuki wilayah Utsmani, kemudian menguasainya. Mereka juga mencopot Sultan Mustafa II, Ahmad III, Mustafa IV hingga akhirnya Sultan Mahmud II menjadi penguasa pada 1241 H dan berhasil keluar dari cengkeraman mereka.

               Pada 8 Dzulqa'dah 1241 H, sebagian perwira Inkisyariyah mulai menggerakkan pasukan saat mereka sedang melakukan latihan, lalu melakukan pembangkangan. Sultan Mahmud II mengumpulkan para ulama dan memberitahu niat kaum pemberontak tersebut. Para ulama mendorongnya untuk menghancurkan mereka.

               Sultan Mahmud II berhasil memberantas pemberontakan Pasukan Inkisyariyah dan menghancurkan mereka. Terhadap mereka yang melarikan diri, Sultan memerintahkan agar diburu, dihukum pancung atau diasingkan. 

               Selanjutnya Sultan Mahmud II bebas mengembangkan militernya dengan mengikuti pola militer Barat. Sorban diganti dengan topi Romawi, demikian pula dengan uniform tentara. Dia juga menciptakan lambang kebesaran militer. Dengan demikian dialah orang pertama yang membuat lambang kebesaran dari kalangan Sultan Utsmani.

               Penggantian sorban dengan topi Romawi yang dilakukan Sultan Mahmud II dan kewajiban memakai pakaian Eropa bagi militer, menunjukkan satu kekalahan psikologis yang mendalam.  

Sumber: Sejarah Para Khalifah karya Hepi Andi Bastoni
Share this article :
 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved