Kepemimpinannya Adalah Penaklukan, Hijrahnya Adalah Kemenangan, Keteladanannya Adalah Rahmat, Download Gratis Film Umar Bin Khattab 30 Episode di sini http://omar.collectionfree.com

NIAT DI DALAM PUASA

0 comments

Yang wajib dihadirkan di dalam niat adalah :

1. Untuk puasa wajib :

a. Bermaksud berpuasa
b. Meyakini kefardhuannya (bahwa puasa yang akan dilakukan adalah wajib)
c. Menentukan jenis puasanya

Ini semua cukup dilintaskan di dalam hati saja dan jika diucapkan dengan lidahnya asal hatinya tetap ingat akan niat tersebut maka puasanya juga sah bahkan sebagian ulama menganjurkan untuk diucapkan dengan lidahnya de-ngan bahasa apapun untuk membantu hati mengingat niat tersebut. Contoh : “Aku berniat puasa Fadhu Ramadhan”(ن وََيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ فَ رْضًا)
Aku Berniat Puasa = Bermaksud Puasa Fardhu = Meyakini kefardhuannya Ramadhan = Menentukan jenis puasanya.

2. Untuk puasa sunnah :

1. Sunnah rowatib atau puasa sunnah yang sudah ditentukan waktunya seperti puasa 6 syawal atau puasa senin dan kamis. Cara niatnya adalah :

a. Bermaksud berpuasa
b. Menyebut puasa yang akan di lakukan

Contoh : “Aku niat Puasa hari kamis” ن وََيْتُ صَوْمَ ي وَْمِ اَْ Aku niat puasa = Bermaksud Puasa Hari kamis = Menentukan jenis puasa sunnahnya

2. Puasa sunnah mutlaqoh atau puasa sunnah di selain hari-hari yang telah ditentukan. Cara niatnya adalah cukup bermaksud untuk berpuasa

Contoh : “Aku Niat Puasa” . ن وََيْتُ ا صَّ لوْمَ
Catatan : Di dalam berniat tidak harus menggunakan bahasa arab, akan tetapi dengan bahasa apapun niatnya maka puasa tetap sah.
Share this article :

Post a Comment

 
TEMPLATE ASWAJA| Umar Bin Khattab - All Rights Reserved