Kabilah-kabilah Abs, Zubyan, Banu Bakr dan semua yang bersekutu dengan mereka oleh Abu Bakr dihancurkan dan dikeluarkan dari Abraq. Mereka sekarang bergabung kepada Tulaihah bin Khuwailid al- Asadi di Buzakhah. Abu Bakr sudah mengumumkan bahwa Allah sudah menganugerahkan negeri-negeri itu dan tidak akan dikembalikan kepada pemiliknya. Abraq ditempati oleh pasukan berkuda Muslimin, dan negeri-negeri Rabazah yang lain dibiarkan untuk tempat gembala dan sebagai sedekah kepada orang-orang beriman. Abu Bakr kembali kc Medinah sambil bcrpikir-pikir mencari jalan hendak membasmi mereka yang murtad dari Islam itu sampai tuntas. la tidak akan membiarkan mereka di segenap Semenanjung itu membangkang kepadanya dan kepada agama Allah. la tidak akan bcrdamai atau berkompromi dengan mereka sebelum mereka kembali kepada Allah dan menjadi Muslim kembali.
Membagi brigade untuk memerangi kaum murtad Abu Bakr tinggal di Medinah sampai benar-benar ia merasa yakin bahwa pasukan Usamah sudah berkumpul semua, kemudian bersama mereka ia berangkat ke Zul-Qassah. Pasukan itu dibaginya menjadi sebelas brigade dengan masing-masing di bawah pimpinan satu orang. Kemudian ia mengeluarkan perintah kepada mereka masing-masing agar memobilisasi Muslimin yang kuat-kuat dan dipersiapkan untuk berangkat menghadapi kaum murtad.
Untuk melindungi kota Medinah Abu Bakr memperkuatnya dengan brigade yang lebih kecil. Soalnya ketika itu Medinah sudah aman dari kemungkinan adanya serangan dari luar. Kota yang makmur membuat penduduk hidup lebih tenteram. Bagaimana mungkin kabilah itu akan dapat menyerang Medinah sementara serangan kota itu diarahkan ke segenap penjuru. Berita kemenangan pasukannya sudah terdengar ke mana-mana di samping kekuatan dan keberaniannya, yang selama sangat didambakan oleh para pemberontak.
Di sadur dari buku : Abu Bakar