Tahun 1325 ibnu Batutta saat itu hanya seorang anak muda yang berusia 21 tahun meninggalkan orang tua nya untuk beribadah hajinya yang pertama ke kota mekkah sekitar 3000 mil kearah timur, melalui jarak sejauh itu bahkan berlanjut pada perjalanan panjang lainnya sejauh 72.000 mil, tak heran ketika di pulang ke kampung halamannya kedua orang tuanya telah wafat tanpa kehadirannya. namanya sendiri terkenal sebagai penjelajah pada abad ini sesampainya di tamiyen.
Ketika ibnu batutta menutup penjelajahannya barulah 125 tahun kemudian para penjelajah eropa seperti Christoper Columbus, vasco dagama dan magelheints mulai berlayar, sejarawan baran jhon salten mengagumi jarak sejauh 72.000 mil melalui lautan dan daratan yang di lakukan ibnu batutta. Jarak ini jauh lebih panjang dari pada yang di lakukan oleh Marcopollo dan penjelajah manapun sebelum datangnya teknologi mesin uap.
jadi jelas sudah ibnu batutta melakukan perjalanan yang lebih hebat dari marcopolo
penjelajah yang bernama asli Abu ABdulllah Muhammad bin Abdullah alawathi al tanji ini lahir di kota tangies maroko pada 24 februari 1304. Dibesarkan dalam keluarga yang taat dalam menjaga tradisi Islam, ibnu Batutta justru membenamkan diri pada ilmu-ilmu fikih dan sastar arab. Keilmuan yang didukungnya untuk sebuah penjelajahan seperti astronomi ataupun kelautan lainnya tidak di kuasainya.
Setiap penjelajah pasti memiliki alasan untuk berkelana menembus samudera dan daratan luas. Marcopolo adalah seorang pedagang dan melurus sejatinya seorang petualang. Namun ibnu Batutta justru seorang teologis, sastrawan puisi dan cendekiawan. Perjalanan haji pertamanya justru mendorong untuk memahami begitu luasnya dunia ciptaan ALLAH, Hatinya tergerak untuk memulai sebuah penjelajahan terbesar yang ada pada saat itu, perjalanan yang di tempuhnya meliputi spanyol, Rusia, Turki, Persia, India, China dan negara Muslim timur tengah lainnya. Ia selalu mendeskripsikan kondisi spiritual, politik dan sosial dari setiap negeri yang disinggahinya.
Ia berhasil merekam seperti apa wajah peradaban timur tengah yang di singgahinya pada abad pertengahan, nyatanya dia satu-satunya penjelajah besar yang mengilustrasikan setiap tempat yang di kunjunginya dengan irama berpuisi, sentuhan sastranya bisa di rasakan lewat deskripsinya mengenai kota kairo pada tahun 1326.
"Aku bertamu di kairo ibunda dari kota-kota dan kursi firaun sang tirani, sendunya empunya wilayah luas nan subur bangunan-bangunan tak ada batasnya, tak tertandingi akan kecantikan dan keanggunannya tempat bertemu para pendatang dan pulang
penghentian yang lemah dan kuat
dimana berbondong-bondong manusia menyerbu layaknya gelombang laut
semuanya tertampung dalam ukuran dan kapasitasnya"
Perjalanan perdana ibnu batuta di mulai pada saat menunaikan ibadah haji yang pertama, tepat pada tanggal 13 juni 1325, meninggalkan keluarganya dengan bekal seadanya beberapa keping uang kuda dan kain ihram. Setelah menghadapi ancaman bandit padang pasir akhirnya batuta bergabung dengan jamaah lainnya menempuh teriknya hawa laut mediterania dan di tengah teriknya daratan berpasir Afrika utara. Dia yakin akan mendapatkan perlindungan dari ALLAH SWT meski segala kesulitan mengahadangnya di jalanan.
Batuta melandaskan keyakinannya dengan mengutip surat Ali Imran ayat 160
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, Jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah itu?, Karena itu hendaklah kepada ALLAH saja orang-orang mukmin bertawakal"
(Ali-Imran 3 ayat 160)
Kota Alexandria menjadi kota pertama yang di singgahinya tak lama ia mampir ke kairo untuk melanjutkan perjalannya menuju ke mekkah, dari kairo ibnu batutta mengikuti kota yang menuju ke Yerussalem, alepo dan damaskus bersama karavan rombongan haji menuju mekkah.
Di setiap kota di sepanjang perjalanan mereka selalu di jamu dengan keramah tamahan penduduk kota kebaikan terhadap tamu ALLAH SWT yang telah mentradisi terhadap kaum arab memudahkan untuk ibnu batuta dengan bekal uang seadanya. Dia tiba di mekkah pada bulan oktober 1326, selama di kota suci ia bertemu dengan jamaah dari berbagai negeri, setiap orang yang di temui ibnu batuta selalu menarik perhatiannya hingga ia memutuskan untuk membatalkan kepulangannya ke taries dan memulai pengembaraannya menjelajahi dunia.
Pada tahun 1330 ibnu batuta memulai pelayaran pertamanya ia baru saja berumur 27 tahun dan telah menjadi penjelajah yang cukup berpengalaman perahu yang dinaikinya adalah JABAR satu dari kapal laut yang melegenda di Laut Merah, terbuat dari bilahan papan yang di olesi minyak dari ikan hiu agar anti air ketika itu ia berada di jeddah bersiap untuk berangkat menuju yaman dan pelabuhan hujarat di india, dia mendengar penguasaan muslim di delhi butuh orang-orang terpelajar untuk mengurus Administrasi kesultanannya.
Sahabatnya mansyur mengajak ibnu batutta berada di atas JALBARnya tetapi ia menolaknya karena kapalnya sudah di penuhi oleh unta-unta dan khawatir karena dia belum pernah bepergian di atas laut. Batuta tepat merasa khawatir baru dua hari berlayar arah angin berubah dan kapal kecil ini terombang-ambing oleh gelombang laut tiada hentinya. Kapal Jalbar akhirnya tersangkut di pantai namun bukan di yaman melainkan di arah sebrangnya yaitu pesisir pantai Afrika, di antara aidab dan sulaikid. Para mushafir yang terdampar ini menyewa unta dan mulai perjalanannya ke arah selatan menuju sulaikid. Penguasa di sana adalah Zaid Ibnu abidumai anak dari gubernur kota mekkah yang ternyata saudara dari sahabatnya Mansyur.
Perjalanan pulang mereka melewati laut merah yang meski rute pendek bisa sulit sekali karena angin kerap berubah-ubah. Ibnu Batuta akhirnya sampai di tayis ibukota yaman yang di kuasai dinasti islam Rasuliah. Dinasti ini terdiri dari elite militer turki seperti dinasti islam lainnya saat itu. Di kota adein dia menyaksikan sebuah kota terbesar, terkaya yang pernah ada di pesisir laut india. Penjelajahannya berlanjut menuju somalia, pantai-pantai afrika timur termasuk zeila dan mambasa, kembali ke aden lalu ke oman, hormus di persia dan pulau dahraen. Di negeri persia ibnu batuta berkesempatan bertemu di kota Baghdad, ibnu batuta kembali ke mekka pada tahun 1332, menaiki sebuah kapal Genoa berlayar ke kota alaya di pantai selatan asia kecil.
Usai melakukan perjalanan laut, pada tahun 1333 ibnu batuta melanjutkan perjalanannya lewat darat ia jelajahi stepa-stepa di rusia selatan sampai ke istana sultan muhammad uzbekhtan di tepi sungai wolga, ia melanjutkan penjelajahannya hingga ke serbia, bahkan ia sempat berniat menuju ke kutub utara namun batal karena dingin cuaca daerah tersebut.
Pada 12 desember 1333 setelah perjalanan panjang melewati wilayah iran, anatolia dan asia tengah, ibnu batuta akhirnya singgah di tepi sungai hindus tepi barat india yang di kuasai oleh Muhammad Syeh II, penguasa islam di delhi, ketika transit di kota tikrit ibnu batuta membawa 30 ekor kuda dan unta penuh dengan senjata panah untuk sultan. Hadiah ini ternyata di terima oleh sultan Muhammad Syeh II untuk keperluan kampanye militernya. Ibnu batuta di hadiahi posisi di delhi dengan gaji bulanan 12 ribu dirham 2 rumah tinggal dan bonus 12 ribu dinar. Hanya semalam saja anak muda ini menjadi kaya mendadak.
Dua tahun kemudian kekacauan mulai merebak di banyak wilayah, 7 tahun kemudian pemberontakan mulai merebak di mana-mana. Ibnu Batuta mulai melihat kesultanan delhi tidak tekendali dan meminta izin untuk berhaji ke kota mekkah. Satu-satunya cara halus untuk mundur dari jabatan. Pada menit terakhir sultan memintanya untuk memimpin 15 orang perwakilan ke cina dan beberapa kapal penuh hadiah kepada pemimpin dinasti Hyuan. Ibnu batuta mengambil kesempatan berharga ini, sambil mengambil kesempatan menginjakkan kaki ke negeri yang belum ia kunjungi.
ROmbongan ini berangkat pada akhir musim panas pada tahun 1341 menuju pelabuhan kanbe, namun mereka di serang dalam perjalanan oleh pemberontak hindu yang menguasai daerah pedesaan india, ibnu batuta tetangkap dan berhasil melarikan diri dan bergabung dengan rombongan yang tersisa.
kunjungannya ke negeri cina begitu terkesan dalam diri ibnu batuta. Cina pada waktu itu di kuasai oleh dinasi yuan dari mongol walaupun tidak beragama muslim dinasti yuan sangat bergantung pada kemampuan pejabat dan penasehat militer muslim dalam urusan perdagangan. Ibnu Batuta mencatat pada zaman dinasti ini para pedagang muslim memperoleh keistimewaan di sepanjang sungai-sungai dan kanal-kanal di seluruh wilayah kekaisaran cina.
Sebelum memulai kunjungan ke cina ibnu batuta sempat berkunjung ke wilayah samudera pasai atau aceh, dalam catatannya dia menulis wilayah samudera pasai sebuah negeri yang subur dan kota pelabuhannya sebagai kota besar yang indah. dalam beberapa versi lainnya dia menyebut pulau sumatera sebagai pulau jawa yang hijau.
Film Mengenati Perjalanan Ibnu Battuta dapat di download gratis melalui Link di Bawah INI :
Download FIlm Journey To Mecca - Ibnu Battuta
Ketika ibnu batutta menutup penjelajahannya barulah 125 tahun kemudian para penjelajah eropa seperti Christoper Columbus, vasco dagama dan magelheints mulai berlayar, sejarawan baran jhon salten mengagumi jarak sejauh 72.000 mil melalui lautan dan daratan yang di lakukan ibnu batutta. Jarak ini jauh lebih panjang dari pada yang di lakukan oleh Marcopollo dan penjelajah manapun sebelum datangnya teknologi mesin uap.
jadi jelas sudah ibnu batutta melakukan perjalanan yang lebih hebat dari marcopolo
penjelajah yang bernama asli Abu ABdulllah Muhammad bin Abdullah alawathi al tanji ini lahir di kota tangies maroko pada 24 februari 1304. Dibesarkan dalam keluarga yang taat dalam menjaga tradisi Islam, ibnu Batutta justru membenamkan diri pada ilmu-ilmu fikih dan sastar arab. Keilmuan yang didukungnya untuk sebuah penjelajahan seperti astronomi ataupun kelautan lainnya tidak di kuasainya.
Setiap penjelajah pasti memiliki alasan untuk berkelana menembus samudera dan daratan luas. Marcopolo adalah seorang pedagang dan melurus sejatinya seorang petualang. Namun ibnu Batutta justru seorang teologis, sastrawan puisi dan cendekiawan. Perjalanan haji pertamanya justru mendorong untuk memahami begitu luasnya dunia ciptaan ALLAH, Hatinya tergerak untuk memulai sebuah penjelajahan terbesar yang ada pada saat itu, perjalanan yang di tempuhnya meliputi spanyol, Rusia, Turki, Persia, India, China dan negara Muslim timur tengah lainnya. Ia selalu mendeskripsikan kondisi spiritual, politik dan sosial dari setiap negeri yang disinggahinya.
Ia berhasil merekam seperti apa wajah peradaban timur tengah yang di singgahinya pada abad pertengahan, nyatanya dia satu-satunya penjelajah besar yang mengilustrasikan setiap tempat yang di kunjunginya dengan irama berpuisi, sentuhan sastranya bisa di rasakan lewat deskripsinya mengenai kota kairo pada tahun 1326.
"Aku bertamu di kairo ibunda dari kota-kota dan kursi firaun sang tirani, sendunya empunya wilayah luas nan subur bangunan-bangunan tak ada batasnya, tak tertandingi akan kecantikan dan keanggunannya tempat bertemu para pendatang dan pulang
penghentian yang lemah dan kuat
dimana berbondong-bondong manusia menyerbu layaknya gelombang laut
semuanya tertampung dalam ukuran dan kapasitasnya"
Perjalanan perdana ibnu batuta di mulai pada saat menunaikan ibadah haji yang pertama, tepat pada tanggal 13 juni 1325, meninggalkan keluarganya dengan bekal seadanya beberapa keping uang kuda dan kain ihram. Setelah menghadapi ancaman bandit padang pasir akhirnya batuta bergabung dengan jamaah lainnya menempuh teriknya hawa laut mediterania dan di tengah teriknya daratan berpasir Afrika utara. Dia yakin akan mendapatkan perlindungan dari ALLAH SWT meski segala kesulitan mengahadangnya di jalanan.
Batuta melandaskan keyakinannya dengan mengutip surat Ali Imran ayat 160
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, Jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan) maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah itu?, Karena itu hendaklah kepada ALLAH saja orang-orang mukmin bertawakal"
(Ali-Imran 3 ayat 160)
Kota Alexandria menjadi kota pertama yang di singgahinya tak lama ia mampir ke kairo untuk melanjutkan perjalannya menuju ke mekkah, dari kairo ibnu batutta mengikuti kota yang menuju ke Yerussalem, alepo dan damaskus bersama karavan rombongan haji menuju mekkah.
Di setiap kota di sepanjang perjalanan mereka selalu di jamu dengan keramah tamahan penduduk kota kebaikan terhadap tamu ALLAH SWT yang telah mentradisi terhadap kaum arab memudahkan untuk ibnu batuta dengan bekal uang seadanya. Dia tiba di mekkah pada bulan oktober 1326, selama di kota suci ia bertemu dengan jamaah dari berbagai negeri, setiap orang yang di temui ibnu batuta selalu menarik perhatiannya hingga ia memutuskan untuk membatalkan kepulangannya ke taries dan memulai pengembaraannya menjelajahi dunia.
Pada tahun 1330 ibnu batuta memulai pelayaran pertamanya ia baru saja berumur 27 tahun dan telah menjadi penjelajah yang cukup berpengalaman perahu yang dinaikinya adalah JABAR satu dari kapal laut yang melegenda di Laut Merah, terbuat dari bilahan papan yang di olesi minyak dari ikan hiu agar anti air ketika itu ia berada di jeddah bersiap untuk berangkat menuju yaman dan pelabuhan hujarat di india, dia mendengar penguasaan muslim di delhi butuh orang-orang terpelajar untuk mengurus Administrasi kesultanannya.
Sahabatnya mansyur mengajak ibnu batutta berada di atas JALBARnya tetapi ia menolaknya karena kapalnya sudah di penuhi oleh unta-unta dan khawatir karena dia belum pernah bepergian di atas laut. Batuta tepat merasa khawatir baru dua hari berlayar arah angin berubah dan kapal kecil ini terombang-ambing oleh gelombang laut tiada hentinya. Kapal Jalbar akhirnya tersangkut di pantai namun bukan di yaman melainkan di arah sebrangnya yaitu pesisir pantai Afrika, di antara aidab dan sulaikid. Para mushafir yang terdampar ini menyewa unta dan mulai perjalanannya ke arah selatan menuju sulaikid. Penguasa di sana adalah Zaid Ibnu abidumai anak dari gubernur kota mekkah yang ternyata saudara dari sahabatnya Mansyur.
Perjalanan pulang mereka melewati laut merah yang meski rute pendek bisa sulit sekali karena angin kerap berubah-ubah. Ibnu Batuta akhirnya sampai di tayis ibukota yaman yang di kuasai dinasti islam Rasuliah. Dinasti ini terdiri dari elite militer turki seperti dinasti islam lainnya saat itu. Di kota adein dia menyaksikan sebuah kota terbesar, terkaya yang pernah ada di pesisir laut india. Penjelajahannya berlanjut menuju somalia, pantai-pantai afrika timur termasuk zeila dan mambasa, kembali ke aden lalu ke oman, hormus di persia dan pulau dahraen. Di negeri persia ibnu batuta berkesempatan bertemu di kota Baghdad, ibnu batuta kembali ke mekka pada tahun 1332, menaiki sebuah kapal Genoa berlayar ke kota alaya di pantai selatan asia kecil.
Usai melakukan perjalanan laut, pada tahun 1333 ibnu batuta melanjutkan perjalanannya lewat darat ia jelajahi stepa-stepa di rusia selatan sampai ke istana sultan muhammad uzbekhtan di tepi sungai wolga, ia melanjutkan penjelajahannya hingga ke serbia, bahkan ia sempat berniat menuju ke kutub utara namun batal karena dingin cuaca daerah tersebut.
Pada 12 desember 1333 setelah perjalanan panjang melewati wilayah iran, anatolia dan asia tengah, ibnu batuta akhirnya singgah di tepi sungai hindus tepi barat india yang di kuasai oleh Muhammad Syeh II, penguasa islam di delhi, ketika transit di kota tikrit ibnu batuta membawa 30 ekor kuda dan unta penuh dengan senjata panah untuk sultan. Hadiah ini ternyata di terima oleh sultan Muhammad Syeh II untuk keperluan kampanye militernya. Ibnu batuta di hadiahi posisi di delhi dengan gaji bulanan 12 ribu dirham 2 rumah tinggal dan bonus 12 ribu dinar. Hanya semalam saja anak muda ini menjadi kaya mendadak.
Dua tahun kemudian kekacauan mulai merebak di banyak wilayah, 7 tahun kemudian pemberontakan mulai merebak di mana-mana. Ibnu Batuta mulai melihat kesultanan delhi tidak tekendali dan meminta izin untuk berhaji ke kota mekkah. Satu-satunya cara halus untuk mundur dari jabatan. Pada menit terakhir sultan memintanya untuk memimpin 15 orang perwakilan ke cina dan beberapa kapal penuh hadiah kepada pemimpin dinasti Hyuan. Ibnu batuta mengambil kesempatan berharga ini, sambil mengambil kesempatan menginjakkan kaki ke negeri yang belum ia kunjungi.
ROmbongan ini berangkat pada akhir musim panas pada tahun 1341 menuju pelabuhan kanbe, namun mereka di serang dalam perjalanan oleh pemberontak hindu yang menguasai daerah pedesaan india, ibnu batuta tetangkap dan berhasil melarikan diri dan bergabung dengan rombongan yang tersisa.
kunjungannya ke negeri cina begitu terkesan dalam diri ibnu batuta. Cina pada waktu itu di kuasai oleh dinasi yuan dari mongol walaupun tidak beragama muslim dinasti yuan sangat bergantung pada kemampuan pejabat dan penasehat militer muslim dalam urusan perdagangan. Ibnu Batuta mencatat pada zaman dinasti ini para pedagang muslim memperoleh keistimewaan di sepanjang sungai-sungai dan kanal-kanal di seluruh wilayah kekaisaran cina.
Sebelum memulai kunjungan ke cina ibnu batuta sempat berkunjung ke wilayah samudera pasai atau aceh, dalam catatannya dia menulis wilayah samudera pasai sebuah negeri yang subur dan kota pelabuhannya sebagai kota besar yang indah. dalam beberapa versi lainnya dia menyebut pulau sumatera sebagai pulau jawa yang hijau.
Film Mengenati Perjalanan Ibnu Battuta dapat di download gratis melalui Link di Bawah INI :
Download FIlm Journey To Mecca - Ibnu Battuta
sumber Khazanah Trans7
Post a Comment