Pada masa ke khalifahan Abu Bakar as Sidiq islam terus melakukan perluasan ke beberapa wilayah, diantaranya adalah Persia. Suatu wilayah dengan peradaban tinggi yang sempat membuat umat muslim gentar untuk menaklukannya. Namun di tengah ketakutan muslimin melawan Persia ada seorang yang amat berpengaruh dalam membakar semangat jihad. Dialah Al Mutsanna bin Haritsah.
Al Mutsanna Bin Haritsah di kenal sebagai Syahul hak atau ahli strategi perang di masyarakatnya. Dia berasal dari suku Syoiban sebuah suku yang berada di irak wilayah yang berbatasan dengan Persia dan Arab. Suku ini sempat di datangi oleh Rasulullah SAW untuk di jadikan pusat kota Umat Islam saat mekkah tidak lagi Kondusif. Meski masyarakatnya mau menerima islam, Namun mereka belum siap menerima Rasulullah SAW dan Umat muslim di wilayahnya. Karena keterikatan mereka dengan penguasa Persia yang kejam.
Tahun 9 Hijriyah setahun setelah penaklukan kota mekkah, secara terbuka Al Mutsanna bersama masyarakat bani Syaiban menyatakan keislaman mereka. Namun peran Al Mutsana dalam membela islam baru tercatat di awal ke Khalifahan Abu Bakar As Sidiq. Saat Abu Bakar baru saja memimpin. Gerakan-gerakan murtad dan munculnya nabi Palsu tumbuh di Tanah Arab, maka sang Khalifah segera membentuk pasukan untuk di utus ke daerah-daerah yang mengalami pembelokan Akidah. Peran Al Mutasana tercatat berjihad melawan Al Murtadi di wilayah Bahrain. Menjelang akhir masa ke khalifahan Abu Bakar as sidiq, Al Mutasana Meminta izin dalam memimpin kaumnya dalam upaya memerangi Persia. Setelah mendapat izin dari Khalifah maka ia orang pertama yang menyemangati Masyarakatnya agar berani melawan Persia.
Dua tahun masa ke khalifahan Abu Bakar, Al Mutsana di bawah komando Khalid bin Walid berhasil mengalahkan Persia di beberapa peperangan. Di masa ke khalifahan Umar bin Khattab. Khalifah Umar Membentuk dua pasukan yang bertugas menaklukan Romawi di Syam dan Persia. banyak Umat Muslim yang enggan berangkat melihat Reputasi kekuatan musuh pada saat itu. Sebaliknya dengan Al Mutsana dia justru kembali membakar kaumnya untuk kembali melawan persia di daerah jajahannya.
Sementara di madinah yang melihat ketakutan umatnya tak henti-henti memberi motivasi agar berani melawan Persia. Seruan Jihad umar di sambut oleh Abu Ubaid Ats-Tsaqafi yang kemudian di tunjuk sebagai Panglima Perang. Penunjuakn Abu Ubaid sekaligus menggantikan posisi Al Mutsana sebagai panglima perang. Maka berangkatlah pasukan muslim dibawah Komando Abu Ubaid menuju pertempuran Jizer di Irak. namun peperangan yang terjadi di tahun 13 ini pasukan muslim gagal menaklukan Persia.
Bulan Ramadhan tahun 13 Hijriyah. Muslimin kembali melanjutkan peperangan melawan Persia di Perang Huwai. Di Peperangan ini Al Mutsana kembali terjun langsung menjadi Panglima Pasukan. Di medan Huwaid ini Al Mutsana mendapat Bantuan pasukan dari Irak yang di pimpin Khalid bin Walid. Namun ketika Khalid Tiba Justru Komando Tertinggi di pegang oleh sang pemilik Pedang Allah yang tehunus ini. Meskit tak lagi memegang komando pasukan AL Mutsana tetap sepenuh hati memperjuangkan Agama Allah. Di tengan peperangan Khalifah Umar memanggil Khalid untuk tugas menaklukan Romawi di wilayah Syam. Hingga pucuk pimpinan pasukan kembali di serahkan kepada Al Mutsana. Untuk melengkapi kekosongan yang di tinggalkan Khalid, Umar mengirimkan Bantuan pasukan yang di pimpin Saad bin Abi Waqas. Di saat itu pula kondisi Al Mutsana semakin lemah karena luka yang ia dapat di perang Jizer.
Mengetahui ajalnya yang semakin dekat Al Mutsana segera meninggalkan strategi perang kepada penggantinya. Namun takdir berkata lain, Al Mutsana menghembuskan nafas terakhirnya saat Saad bin Abi Waqas Tiba di Buwai. Meski tak sempat menyelesaikan tugasnya di Buwai, Strategi yang telah di rancang Berhasil membuahkan kemenangan. Atas keberaniannya ketakutan Muslimin atas kekejaman Persia berhasil di taklukan. Hingga akhirnya kejayaan Persia berhasil di miliki oleh Umat Muslim.
Al Mutsanna Bin Haritsah di kenal sebagai Syahul hak atau ahli strategi perang di masyarakatnya. Dia berasal dari suku Syoiban sebuah suku yang berada di irak wilayah yang berbatasan dengan Persia dan Arab. Suku ini sempat di datangi oleh Rasulullah SAW untuk di jadikan pusat kota Umat Islam saat mekkah tidak lagi Kondusif. Meski masyarakatnya mau menerima islam, Namun mereka belum siap menerima Rasulullah SAW dan Umat muslim di wilayahnya. Karena keterikatan mereka dengan penguasa Persia yang kejam.
Tahun 9 Hijriyah setahun setelah penaklukan kota mekkah, secara terbuka Al Mutsanna bersama masyarakat bani Syaiban menyatakan keislaman mereka. Namun peran Al Mutsana dalam membela islam baru tercatat di awal ke Khalifahan Abu Bakar As Sidiq. Saat Abu Bakar baru saja memimpin. Gerakan-gerakan murtad dan munculnya nabi Palsu tumbuh di Tanah Arab, maka sang Khalifah segera membentuk pasukan untuk di utus ke daerah-daerah yang mengalami pembelokan Akidah. Peran Al Mutasana tercatat berjihad melawan Al Murtadi di wilayah Bahrain. Menjelang akhir masa ke khalifahan Abu Bakar as sidiq, Al Mutasana Meminta izin dalam memimpin kaumnya dalam upaya memerangi Persia. Setelah mendapat izin dari Khalifah maka ia orang pertama yang menyemangati Masyarakatnya agar berani melawan Persia.
Dua tahun masa ke khalifahan Abu Bakar, Al Mutsana di bawah komando Khalid bin Walid berhasil mengalahkan Persia di beberapa peperangan. Di masa ke khalifahan Umar bin Khattab. Khalifah Umar Membentuk dua pasukan yang bertugas menaklukan Romawi di Syam dan Persia. banyak Umat Muslim yang enggan berangkat melihat Reputasi kekuatan musuh pada saat itu. Sebaliknya dengan Al Mutsana dia justru kembali membakar kaumnya untuk kembali melawan persia di daerah jajahannya.
Sementara di madinah yang melihat ketakutan umatnya tak henti-henti memberi motivasi agar berani melawan Persia. Seruan Jihad umar di sambut oleh Abu Ubaid Ats-Tsaqafi yang kemudian di tunjuk sebagai Panglima Perang. Penunjuakn Abu Ubaid sekaligus menggantikan posisi Al Mutsana sebagai panglima perang. Maka berangkatlah pasukan muslim dibawah Komando Abu Ubaid menuju pertempuran Jizer di Irak. namun peperangan yang terjadi di tahun 13 ini pasukan muslim gagal menaklukan Persia.
Bulan Ramadhan tahun 13 Hijriyah. Muslimin kembali melanjutkan peperangan melawan Persia di Perang Huwai. Di Peperangan ini Al Mutsana kembali terjun langsung menjadi Panglima Pasukan. Di medan Huwaid ini Al Mutsana mendapat Bantuan pasukan dari Irak yang di pimpin Khalid bin Walid. Namun ketika Khalid Tiba Justru Komando Tertinggi di pegang oleh sang pemilik Pedang Allah yang tehunus ini. Meskit tak lagi memegang komando pasukan AL Mutsana tetap sepenuh hati memperjuangkan Agama Allah. Di tengan peperangan Khalifah Umar memanggil Khalid untuk tugas menaklukan Romawi di wilayah Syam. Hingga pucuk pimpinan pasukan kembali di serahkan kepada Al Mutsana. Untuk melengkapi kekosongan yang di tinggalkan Khalid, Umar mengirimkan Bantuan pasukan yang di pimpin Saad bin Abi Waqas. Di saat itu pula kondisi Al Mutsana semakin lemah karena luka yang ia dapat di perang Jizer.
Mengetahui ajalnya yang semakin dekat Al Mutsana segera meninggalkan strategi perang kepada penggantinya. Namun takdir berkata lain, Al Mutsana menghembuskan nafas terakhirnya saat Saad bin Abi Waqas Tiba di Buwai. Meski tak sempat menyelesaikan tugasnya di Buwai, Strategi yang telah di rancang Berhasil membuahkan kemenangan. Atas keberaniannya ketakutan Muslimin atas kekejaman Persia berhasil di taklukan. Hingga akhirnya kejayaan Persia berhasil di miliki oleh Umat Muslim.
Jika anda kesulitan download atau ingin koleksi semua video khalifah trans 7 di atas silahkan hubungi kami di no Hp 087-839-793530 Inysa Allah Kami bantu kirimkan dalam bentuk DVD ke alamat sahabat online. Total lebih dari 50 video.
Sumber : Khalifah Trans7
Post a Comment