Pasukan itu membawa Malik bin Nuwairah dan beberapa orang lagi dari Banu Yarbu' kepada Khalid. Dan yang seharusnya terjadi setelah itu ialah jika Malik dan kawan-kawannya menerima Islam, Khalid harus memperlakukan mereka sebagai orang yang sudah tobat. Tetapi yang terjadi Khalid memerintahkan siroaya Malik dibunuh. Dan pembunuhan inilah yang telah menimbulkan gejolak berkepanjangan di Medinah, sebelum dapat diredakan. Dampak inilah yang berpengaruh dalam kebijaksanaan Umar bin Khattab terhadap Khalid bin Walid setelah kemudian ia memangku jabatan Khalifah. Itu pula sebabnya, cerita-cerita sekitar kematian Malik bin Nuwairah itu jadi berpanjang-panjang dan berlain-lainan.
Terbunuhnya Malik dan cerita-cerita di sekitar ini
Konon pimpinan militer yang membawa Malik dan teman-temannya itu berselisih pendapat: adakah Malik dan golongannya itu mengakui Islam dan menyambut seruan azan, atau mereka ingkar dan pura-pura tak peduli? Dengan mengacu kepada Abu Qatadah al-Ansari yang menjadi salah seorang pimpinan pasukan itu at-Tabari menyebutkan bahwa ia menceritakan bahwa setelah mendatangi mereka malam hari mereka terkejut dan senjata pun mereka ambil. Kami berkata: kami Muslimin. Mereka menjawab: Kami juga Muslimin. Lalu kami berkata:
"mengapa kamu bersenjata? Mereka berkata kepada kami: mengapa kamu juga bersenjata? Kami berkata: kalau begitu letakkanlah senjata.
Mereka pun meletakkan senjata. Lalu kami salat, dan mereka pun salat. Sampai di sini sumber-sumber itu masih senada. Dan dari sini pula mulai timbul perbedaan. Abu Qatadah berkata:
mereka menyetujui zakat dan segala ketentuannya. Yang lain berkata: Mereka tidak mengakui dan berkeras menolaknya. Apa yang dilakukan Khalid menghadapi perbedaan antara saksi-saksi mata itu, dan bagaimana ia mengambil keputusan?
Di sadur dari buku : Abu Bakar
Penulis :Muhammad Husain Haekal