Dalam ayat dan riwayat dijelaskan bahwa shalat merupakan sebuah amal perbuatan yang terdapat dalam seluruh ajaran yang dibawa oleh para nabi. Bahkan, Islam menegaskan bahwa shalat merupakan tiang agama.
Sebagaimana lempengan besi dapat membelokkan arah jarum kompas, kecenderungan dan nafsu manusia juga akan menyimpangkan jiwa manusia. Dan demi menjaga agar jarum kompas tidak menunjukkan arah yang salah, kita harus menyingkirkan lempengan besi dari sekitar kompas itu sehingga jarum kompas berada pada posisi normal. Dengan melaksanakan shalat lima waktu, kita telah mengarahkan “jarum” jiwa kita kepada Sang Pencipta seluruh keberadaan.
Rasulullah bersabda,
“Dosa-dosa manusia, saat dia melaksanakan shalat, akan jatuh berguguran laksana daun pohon yang berguguran. Shalat adalah cahaya mataku dan bagiku shalat adalah laksana makanan bagi orang yang lapar dan air bagi orang yang haus; sekalipun orang yang lapar dan haus akan merasa kenyang, tetapi aku tidak pernah merasa kenyang (atas shalat).”
Sumber :
Buku : Buat apa shalat
Dr. Haidar Bagir
Post a Comment