Di antara kesempurnaan ruku‘ dan sujud adalah, ketika seorang hamba merendahkan diri di hadapan Tuhannya dengan beruku‘ dan bersujud, ketika itulah saatnya ia menyifati Tuhannya dengan sifat-sifat keagungan dan keperkasaan, seolah-olah ia berkata: “Kerendahan dan hina dina adalah sifatku, sedang keagungan, kebesaran, dan keperkasaan adalah sifat-Mu.” Karena itu, dalam ruku‘ dan sujud, kita disyariatkan untuk membaca: “Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung … Mahasuci Tuhanku Yang
Mahaluhur.”
Karena itu pula, terkadang Nabi Saw. dalam sujudnya membaca: “Mahasuci Dia Pemilik Kerajaan, Malaikat, Jabarût, Kebesaran, dan Keagungan.” Juga diriwayatkan, satu malam dalam sujudnya beliau berkata, “Aku berucap sebagaimana yang diucapkan saudaraku Dawud a.s.
Aku benamkan wajahku ke dalam debu untuk Tuanku.
Sungguh layaklah seluruh wajah bersimpuh kepada Tuanku.” (Abu Daud dalam bagian Al-Shalâh, Nasa’i dalam bagian Al-Tathbiq)
Sumber :
Buku : Buat apa shalat
Dr. Haidar Bagir
Post a Comment